Kamis, 14 Juni 2012

Just posted a photo---->S.6a

mas wowo, awal, wira and me 
photographer : anis
edited by me


anis and me
photographer : fauzi awaludin
edited by me


it's cool  right!
photographer : fauzi awaludin
edited by me



awal, anis and me
photographer : mas wowo
edited by me



Minggu, 10 Juni 2012

gamang

entah, terkada ada saat -saat dimana hati ini terasa begitu gamang dan tanpa sebab, berkali kali hal semacam ini saya alami dan selalu saya maklumi sebagai siklus bulanan yang selalu terjadi pada perempuan, biasanya siklus seperti ini akan diiringi dengan rasa sakit yang kadang teramat sangat di bagian perut, punggung dan pinggang. tapi kali ini berbeda, rasa gamang muncul terus menerus dan begitu mengikis batin. 
saya tidak tahu mengapa, hari ini saya begitu ingin menangis. seperti ada beban berat dipundak saya dan saya tidak tahu apa.
pernah satu kali saya bertanya pada seorang sahabat soal apa yang sedang saya alami ini. dia hanya menjawab bahwa saya sudah terlalu jauh dari TUHAN, ya, mungkin dia memang benar, selama ini saya solat, akan tetapi hati saya tidak benar - benar terhubung dengan TUHAN, solat hanya saya lalukan sebagai satu kewajiban dan tidak lebih, padahal seharusnya solat adalah saat - saat romantis dengan TUHAN.
saat - saat seperi ini saya tak ubahnya mayat hidup, tak ada rasa cinta, edih ataupun marah, hidup ini terasa lurus lurus saja bahkan kosong. disatuwaktu saya bisa menangis tersedu sedu, tidak tahu menangisi apa, dan diwaktu lain saya bisa begitu kesal bahkan marah, saya bisa memarahi apapun dan siapapun yang ada di sekitar saya seperti jiwa yang sedang menimbun rasa sakit.
saya benar benar membutuhkan dukungan dan motivasi, nampaknya saya  sudah lelah dan mulai melemah, saya sedih dan saya yakin ibu saya yang single parent pun tengah merasakan hal yang sama, bahkan jauh lebih sedih karena tak ada orang yang mampu mengenggam dan memeluk hangat dirinya lagi, sementara saya sudah semakin sibuk dengan diri saya sendiri. 
egois!! ini adalah hari dimana saya benar - benar menyadari betapa buruknya saya, mengapa tak saya biarkan saja beliau menikah lagi, biar bagaimanapun beliau adalah wanita seperti halnya saya yang juga membutuhkan cinta. bukan sekedar cinta biasa yang diberikan seorang anak terhadap orang tuanya yang mulai menua, akan tetapi yang jauh lebih intim. saya mermang kesal jika membayangkan akan ada laki laki asing yang menggantikan posisi bapak, tapi apalah arti semua itu sekarang, kebutuhan manusia soal pemenuhan  keburuhan batiniah memang tidak dapat dipungkiri.
ah! apa yang sedang saya pikirkan, yasudahlah! kelak jika beliau memanggil saya untuk duduk bersama dan meminta izin untuk mulai menikah lagi akan saya iyakan saja. tapi bukan soal pernikahan yang sekarang mengganggu pikiran. 
saya melirik meja kecil disamping tempat tidur, ada lima buah buku yang tertumpuk berantakan disana, semuanya belum selesai saya baca karena terlalu sibuk sementara buku - buku dengan judul menarik selalu berdatangan. yang terakhir saya dapat adalah dari salah seorang sahabat saya sebagai hadiah ulang tahun beberapa minggu yang lalu, dalam kartunya ia mengucapkan selamat ulang tahun dengan doa - doa yang dirangkai dengan kalimat yang begitu indah, sebuah kertas berwarna kuning bertuliskan " semoga menginspirasi " sengaja saya ambil dan saya tempel di bagian dalam sampul buku sebagai kenang - kenangan. lucu sekali ia menyisipkan kertas itu dalam kartu ucapanya seolah ia tau hati saya tengah gamang sekarang, buku tersebut ditulis oleh seorang biksu yang nampaknya  sangat terkenal hanya saja saya tidak mengenalnya sama sekali, dalam buku tersebut saya memang mendapatkan banyak pelajaran mengenai ketenangan hidup, dan barangkali saya akan jauh merasa lebih tenang jika mengikuti anjuran sang  biksu  untuk melakukan meditasi. saya ingin tersenyum tapi malas.
buku itu menarik, akan tetapi bukan buku pembangun jiwa atau melihat motivator  di televisi, yang saya butuhkan. yang  saya butuhkan sekarang adalah orang yang secara nyata berada di hadapan saya dan mampu memberi  pencerahan kepada hati dan pikiran saya yang tengah gamang ini.