Sabtu, 07 Juli 2012

dia (yang berada semakin jauh disana)


barang kali memang tidak ada salahnya jika seorang perempuan terlebih dahulu menyatakan perasaanya terhadap lawan jenis, toh tindakan tersebut adalah bukti bahwa perempuan telah benar - benar beremansipasi. terlebih bagi saya atau barangkali juga mereka yang menganut adat ketimuran, 23 tahun adalah usia yang sangat cukup untuk membicarakan pernikahan bahkan anak, akan tetapi sampai menginjak usia ini saya masih saja merasa labil, saya terlalu angkuh meski  seringkali cinta membuat saya merasa hilang kesabaran.
sebutlah saya kuno atau apalah itu sebagaimana yang telah disuarakan oleh para feminis.  saya dengan segala ketidaksempurnaan namun dengan egoisnya berharap kesempurnaan dari orang lain. saya tak pernah berpikir bahwa saya telah melabel diri saya, akan tetapi mereka berpikir begitu dan tidak ada yang meminta pendapat saya, yang terpenting sekarang adalah pendapat orang lain, itu benar karena kau berinteraksi dengan orang lain bukan diri sendiri.
boleh jadi saya adalah seorang pengecut yang hebat, jangankan untuk sekedar membalas cinta dari ia (yang berada semakin jauh disana) untuk mengakui bahwa sayapun mencintainya adalah hal yang mustahil.
lalu kalau sudah tau begini mengapa ia tak kumpulkan segenap keberaniannya untuk melamar saya, mengapa ia (yang berada semakin jauh disana) juga harus ikut - ikutan menjadi seorang pengecut!

"saya menunggu
saya menunggudan saya masih menunggu
dengarkanlah itu duhai kekasih"

sekarang saya semakin sulit untuk memahami diri saya sendiri, dan saya paham jika ia (yang berada semakin jauh disana) juga merasakan hal yang sama.

"dan saya mohon jangan pergi menjauh
cintai saya saja
saya ingin belajar mencintai, meski cinta hanya untuk orang orang yang berani"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar